Minggu, 22 Maret 2015

Kepada Sahabatku wanita tercantik Hari ini.

Kepada Sahabatku wanita tercantik Hari ini.

Kukatakan dia tercantik hari ini bukan berarti di hari lain dia tak cantik, hanya saja hari ini aku melihat sisi cantik yang lain dari dirinya, seperti biasa ada banyak senyum yang ditawarkan diwajahnya setiap kali kami bertemu, aku tak tahu sejak kapan dia suka tersenyum, bahkan untuk hal2 yang menurutku tak membutuhkan senyuman dia tetap saja menyumbangkan senyum dari ujung bibirnya, tidak jarang sahabat yang lain mengatakan dia "Gila" saking seringnnya tersenyum.

Hari ini dia kembali menghujaniku sejuta senyum, karena cukup lama kami tidak saling bertemu cukup banyak pula cerita-cerita yang saling kami utarakan bersama, seperti air yang sudah lama tertampung dan memaksa untuk keluar bersamaan pada saat yang sama, segelas jasmin tea cukup mampu menjadi jeda disetiap akhir cerita yang tertuang satu persatu.

Tapi itulah dia, Sebanyak-banyaknya senyum yang ia tawarkan dia tetap saja tak mampu menyembunyikan sesak hatinya yang luka,ada bulir airmata yang memaksa keluar dari sudut matanya, aku melihat bulir2 itu memasrahkan diri jatuh ke pipinya, airmata kepedihan, airmata kekecewaan, airmata kegelisahan, airmata kepasrahan, airmata yang tak tahu harus berbuat apa, airmata yang kembali disebabkan oleh perih yang sama, duka yang sama, luka yang sama dari orang yang sama !!!

Sahabatku orang yang sangat mencintai, beberapa kali kulihat dia mengorbankan dirinya,menjatuhkan dirinya, menghempaskan dirinya kepada orang yang dicintainya, bagi sebagian orang sahabatku adalah orang yang tolol dan dibutakan perasaan abstrak bernama cinta, sebagian mengatakan sahabatku diperalat, sebagian lagi mengatakan sahabatku diperbodoh, disisi lain aku berfikir mereka hanya tak tahu rasanya mencintai !!!

Hari ini bersama airmatanya yang jatuh sahabatku membuat sebuah tembok yang kokoh didirinya, tembok itu dibangunnya bersama janji, sumpah, serapah, kutukan, niat dan harapan bahwa dia tidak akan kembali terjatuh kelubang pedih yang sama. Diujung kalimatnya bibirnya bergetar, aku tahu ada hal yang menentang hatinya, ada kerinduan yang tertahan, ada rasa kecewa yang sangat dalam, jika saja bahagia masih berpihak seperti hari kemarin, dia menyela airmatanya dengan doa.. !!!

Sungguh sahabatku orang yang sangat mencintai, tak pernah ada kebencian meski bibirnya mencacii ataupun menyumpahi, sahabatku wanita yang penuh kasih, sungguh sahabatku hanya ingin bahagia diujung kisahnya bersama orang yang sama !!!

Untuk sahabatku yang tercantik hari ini, tidak banyak yang bisa kukatakan padamu, kau tahu aku tak sepandai dirimu menghibur orang yang kesedihan, Aku tak selihai dirimu yang mampu membuatku tertawa dalam beberapa detik. Namun sahabatku aku selalu punya bahu yang siap kau sandari jika kau tersedu, aku selalu punya telinga yang siap mendengarkan keluh kesahmu, aku selalu punya tangan yang sigap memapah ketika kau mungkin akan terjatuh, aku selalu punya telapak tangan yang ikhlas menghapus airmatamu.

Sudahlah....Hidup terus berjalan !!!

*Catatan ini aku tulis ketika lagu Move on dari Soujah mengalun indah disudut kamarku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar