kadang rasanya gue ingin pergi dari sini,pergi jauh, pergi dari orang2 sekitar gue, entah kenapa gure selalu merasa bosan dan jenuh dengan hidup gue. Sempat gue menghujat diri sendiri yang tak pandai bersyukur dengan apa yang gue punyakan tentang kepedulian, kasih sayang atau kebebasan, bagi gue semua itu cukup keluarga, sahabat, dia.. Mereka selalu ada. Entahlah gue suka sendiri, dan menyepi.
Waktu kecil di sekolah gue suka merhatin temen2 main dari kejauhan, Di rumah gue suka duduk di depan pintu belakang, kadang mama nanya ngapain disitu dan jawaban gue selalu " gak ada apa2" . Entahlah gue juga gak tau pastinya kenapa gue sangat suka berada disana sendirian. ketika sedang sendiri gue kadang berimajinasi berada di suatu tempat yang jauh sebuah tempat yang tenang seperti pedesaan, gue kemudian terbayang Kebun kakek di pelosok sulawesi tengah sana, Sampai sekarang gue mash ingat dengan jelas tempat itu setelah 15 tahun terakhir kali gue kesana. ribuan pohon jeruk tumbuh dan mengelilingi rumah kakek disaana, dua buah kolam ikan di halaman rumah, sungai yang sangat jernih di belakang rumah, Letaknya yang berada di tengah gunung membuatnya sangat sepi, hanya sekitar dua atau tiga rumah yang jaraknyapun lumayan berjauhan dari rumah kakek yang kadang menjadi tempat silaturahmi mereka ketika jenuh dengan kesendirian. Setiap kali kakek datang kerumah gue pasti merengek ke kakek untuk ikut jika kakek kembali ke kebun, dan kakek dan nenek yang sangat menyayangi gue tentu saja sangat senang dan mengizinkan gue ikut, entah kenapa gue suka berada disana, walau hanya ada dua sosok orang tua yang sudah sangat berumur yang gue lihat tiap hari tapi gue bahagia, gue lebih suka ikut bersama kakek menangkap ikan daripada main boneka2an bersama teman2, gue lebih senang ikut nenek memetik jeruk dari pada main petak umpet bersama teman2. gue suka mengejar ayam, menangkap capung, Manjat pohon jambu dan mandi di sungai.
15 Tahun yang lalu kakek meninggalkan kami semua karena sakit, tempat yang gue anggap surga itupun menjadi neraka, tak ada lagi kebahagian jika gue kesana, kalau gue ingat tempat itu air mata gue gak berhenti mengalir, perlahan keinginan gue untuk kesana semakin sedikit dan akhirnya hilang. tidak lama setelah kakek meninggal kebun itu kemudian di jual. gue pengen menyepi tapi gue gak tau harus kemana, beberapa tahun belakangan ini gue selalu ingin kesana, mengunjungi kembali surga kecil di masa kecil gue tapi tak ada lagi. entahlah gue tetap berharap suatu hari bisa kesana mencari sosok kakek yang setiap pagi mendorong gue di atas gerobak kayu bersama buah jeruk yang manis, kemudian menangkap ikan di kolam dan memaksa beliau memanjat pohon kelapa untuk cucunya yang nakal.
I miss u kakek, Sampai ketemu di Kebun :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar